Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

CHALLENGE #10, LEVEL #8, MENDIDK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI

Pada hari ke sepuluh mendidik anak cerdas finansial sejak dini, saya mengamati seluruh perkembangan putra-putri saya. Dalam hal menabung, Mush’ab menabung uang di sekolah seminggu sekali dari uang yang saya berikan khusus untuk tabungan, Sa’ad menabung uang di rumah yang disisihkan dari uang jajannya, Zahwa menabung uang di sekolah rutin setiap hari dari uang yang saya berikan khusus untuk tabungan, Zahwa pun menabung uang di rumah yang disisihkan dari uang jajannya sedangkan Shafa menabung uang di sekolah rutin setiap hari dari uang yang saya berikan khusus untuk tabungan, sedangkan di rumah Shafa menabung di celengannya namun selalu habis uangnya dipakai jajan. Dalam hal menulis catatan keuangan, baru Zahwa yang mulai belajar menuliskan pemasukan dan pengeluaran keuanganmya, sedangkan putra-putri saya yang lainnya belum. Masih banyak PR yang harus saya latihkan dan didikkan kepada keempat putra-putri saya agar cerdas finansial. Semoga dimudahkan, aamiin . Bumi Salamodin 28 Septe...

CHALLENGE #9, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "SEMOGA ZAHWA MAKIN PANDAI MENGELOLA KEUANGANNYA"

Pada hari ke sembilan mendidik anak cerdas finansial sejak dini, saya berkomunikasi dengan Zahwa hari ini terkait laporan keuangannya. Zahwa pun kemudian membuat catatan hari ini di buku keuangannya. Hari ini Zahwa menabung 5 ribu di sekolah. Ia pun seperti biasa menerima uang 5 ribu untuk mbeli snack di sekolah. Sekolah hanya menyediakan makan siang, sedangkan snack sejak tahun ajaran baru tidak lagi dikelola sekolah, jadi anak-anak boleh membawa bekal snack dari rumah atau mbeli snack di kantin sekolah. Zahwa hari ini membeli snack 2 ribu rupiah, sehingga sisa uang Zahwa 3 ribu bisa ditabung untuk keperluan lain. Semoga Zahwa makin pandai mengelola keuangannya ya, nak… ! Aamiin . Bumi Salamodin 27 September 2017 #KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

CHALLENGE #8, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "SEMOGA KIAN RAJIN MENABUNG & BERBAGI, NAK! "

Pada hari kedelapan mendidik anak cerdas finansial sejak dini, saya mengamati kegiatan si bungsu Shafa hari ini. Seperti biasa Shafa hari ini menabung di sekolah sejumlah 20 ribu. Adapun bekal untuk snack, Shafa ingin diberi uang 4 ribu dan ia akan membeli snack sendiri di kantin sekolah yang langsung dikelola guru sekolah SD satu yayasan dengan TK tempat Shafa sekolah. Biasanya ia minta dibelikan kue sebagian, sisanya 2 ribu dibekal untuk jajan di sekolah. Maklum Shafa sekolah TK dari jam 8 sampai jam 14.30 WIB. Kalau tahun kemarin, makan siang dan snack dikelola langsung di sekolah, tapi tahun ini sekolah hanya mengelola makan siang, sedangkan snack bisa dibeli di kantin sekolah pas jam istirahat atau bekal dari rumah. Shafa pulang sekolah tadi sore bercerita bahwa uangnya suka diminta oleh teman putri di sekolahnya. Waktu saya bertanya berapa jumlah uang yang diminta dan sudah berapa kali, Shafa menjawab seribu dan sudah 3 kali. Saya sampaikan kepada Shafa, iya tidak apa-apa ber...

CHALLENGE #7, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "SHAFA SUDAH PANDAI BELAJA DARI UANG TABUNGAN SENDIRI"

Pada hari ketujuh mendidik anak cerdas finansial sejak dini, saya mengamati di dalam kulkas hari ini ada sebungkus besar permen, entah siapa yang menyimpannya. Saat malam hari tadi, saya mengajak komunikasi si bungsu Shafa, 5 tahun. Saya mengajak Shafa untuk rajin menabung di celengan. Saya lalu bertanya mengapa celengan rumah-rumahannya yang berwarna kuning kosong dan habis semua uangnya? Kemarin saya memang melihat celengan itu dalam kondisi terbuka kuncinya dan kosong isinya. Padahal sebelumnya setahu saya isinya lumayan banyak berupa recehan. Shafa hanya menjawab bahwa uangnya ia pakai untuk sesuatu, tapi ia ga mau menyampaikan sesuatunya. Dialog saya dan Shafa pun berlanjut seperti berikut ini. Saya: “Ummi lihat di dalam kulkas ada sebungkus permen, milik siapa?” Shafa: “Itu punya neng (panggilan sayang Shafa).“ Saya: “Neng beli dimana?” Shafa: “Di warung sebelah.” Saya: “Kapan belinya?” Shafa: “Tadi siang.”’ Saya: “Berapa harganya?” Shafa: “Lima ribu.” Saya: “...

CHALLENGE #6, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "SA'AD, SUDAH BISA BEKERJA"

Pada hari keenam mendidik anak cerdas finansial sejak dini ini, saya berkomunikasi dengan putra kedua saya, Sa’ad berusia menjelang 12 tahun. Saya memotivasi Sa’ad untuk kegiatan menabung. Sa’ad menjawab ia punya tabungan sendiri. Sebenarnya Sa’ad pun memiliki uang tabungan yang disimpan di saya sebanyak 650 ribu dari uang yang didapatkannya saat Idul Fitri di Solo dari kerabat dan keluarga di Solo. Selain itu ternyata Sa’ad pun dalam pekan ini mempunyai simpanan uang 14 ribu di dompetnya. Ia menjelaskan mendapat uang itu saat membantu abah/kakeknya (ayah kandung saya) mengangkat ratusan dirigen air zamzam milik jemaah haji dari mobil abah ke kantor KBIH. Maklum abah pengurus KBIH di kota saya. Saat itu Sa’ad bersama dua sepupunya (putra kakak kandung saya) aamiin memindahkan ratusan dirigen air zamzam tersebut. Lalu abah memberi upah masing-masing anak 15 ribu. Selain itu Sa’ad juga pernah bantuin abah mengangkat gas yang dibeli abah dari warung ke rumah abah dan nenek. Lalu Sa’ad...

CHALLENGE #5, LEVEL #8, MENDIDK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "KEBIASAAN ANAK MENABUNG DI SEKOLAH"

Pada hari kelima mendidik anak cerdas finansial sejak dini ini, saya mengamati kegiatan Mush’ab, putra pertama saya berusia 14 tahun dalam mengelola keuangannya. Mush’ab di sekolah ikut menabung uang yang dikelola oleh pengurus kelasnya. Hari ini Mush’ab saya beri uang 100 ribu untuk ditabung di sekolahnya. Sebelumnya saya dan Mush’ab telah membuat kesepakan bahwa akhir tahun pelajaran nanti saat uang tabungan di sekolah dibagikan, hasil tabungan Mush’ab di sekolah akan dipakai untuk keperluan sekolah Mush’ab selanjutnya. Hal yang sama saya terapkan juga pada Zahwa dan Shafa. Setiap hari aya mberikan Zahwa dan Shafa uang untuk ditabung di sekolahnya, dengan tujuan hasilnya akan dipakai untuk keperluan sekolah Zahwa dan Shafa. Semoga semua putra-putriku senantiasa terbiasa menabung yang hasilnya untuk memenuhi keperluan dan kebaikan mereka sendiri. Aamiin . Bumi Salamodin 21 September 2017 #KuliahBunsayIIP #Tantangan10Hari #Level8 #RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari #CerdasFinansial

CHALLENGE #4, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "TAWARAN BUAT MUSH'AB BERJUALAN BUKU"

Pada hari keempat mendidik anak cerdas finansial sejak dini ini, saya mengamati komunikasi Mush’ab, putra pertama saya berusia 14 tahun dengan sang ayah. Mush’ab menyampaikan kesulitannya berkomunikasi dengan kawan-kawan sekolahnya bila di rumah karena ia tidak memiliki hp. Akhirnya Mush’ab biasa meminuam hp saya dan berkomunikasi via massenger facebook ke teman-teman. Soal kepemilikan hp untuk anak-anak, bukan kami tidak mampu membelikan, namun sang ayah memiliki komitmen tegas hanya akan memberikan hp kalau anak-anaknya sudah besar nanti, mungkin saya menduga maksud sang ayah adalah saat anak-anak sudah duduk di bangku SMU. Dari percakapan Mush’ab dengan sang ayah tertangkap bahwa sang ayah menawarkan kalau Mush’ab ingin membeli hp lebih cepat, maka Mush’ab mencari uang sensiri untuk membwli hpnya. Sang ayah menawarkan Mush’ab menjual buku-buku remaja Islami kepada teman-temannya di sekolah, seperti buku Ustadz Iwan Januar, Ustadz Felix Siauw dan lain-lain. Namun Mush’ab menduga ...

CHALLENGE #3, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "PEMBELANJAAN UANG SA'AD"

Pada hari ketiga mendidik anak cerdas finansial sejak dini ini, saya mengamati kegiatan Sa’ad, putra kedua saya berusia 11 tahun. Saya tadi siang pergi ke Cirebon dan meninggalkan Sa’ad dkk bermain dengan sepupu dan temannya. Saya pun bertanya saat malam hari setelah saya ada di rumah kembali, apa saja penggunaan uang sejumlah 10 ribu yang saya berikan pada Sa’ad. Sa’ad menyampaikan bahwa 2 ribu untuk Andre dan 2 ribu untuk Apam. Saat tadi pagi saya memberikan uang ke Sa’ad 10 ribu, saya berpesan bahwa Andre dan Apam diberi uang masing-masing 2 ribu dari uang tersebut. Sedangkan sisanya 4 ribu dipakai Sa’ad untuk jajan. Hanyasaja Sa’ad tidak memberikan jawaban yang lebih rinci saat ditanya jajan apa saja. Saya berharap dari pengamatan sederhana tadi, Sa’ad bisa belajar tentang penggunaan uang secara cerdas. Aamiin. 

CHALLENGE #2, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "CELENGAN SHAFA"

Pada hari kedua mendidik anak cerdas finansial sejak dini, saya mengamati kegiatan Shafa si bungsu berusia 5 tahun. Sore hari sang ayah memberikan banyak sekali uang recehan seribuan, lima ratusan, dua ratusan dan seratusan dari tas kecilnya kepada saya. Saya simpan di atas kasur Shafa di kamar tengah uang recehan tersebut. Lalu saat Shafa datang melihat begitu banyak uang recehan tergeletak di atas kasurnya, Shafa mencari celengan kosong yang pernah ia miliki di rak buku di kamar tidur depan. Setelah itu, Shafa meminta izin kepada saya untuk memasukkan uang recehan tersebut ke dalam celengan. Jumlah recehannya lumayan banyak, saya tidak sempat menghitung jumlahnya. Namun Shafa setiap memasukkan uang ke dalam celengan, ia mencoba menghitungnya sesuai kemampuannya. Ia memang belum memahami konsep penjumlahan bilangan, termasuk dalam hal keuangan ini. Meskipun demikian, saya sangatengapresiasinya upaya ia menghitung semua uang yang ia masukkan ke celengan tersebut. Sudah menjadi kebiaasa...

CHALLENGE #1, LEVEL #8, MENDIDIK ANAK CERDAS FINANSIAL SEJAK DINI: "KEUANGAN ZAHWA"

Pada hari pertama mendidik anak cerdas finansial sejak dini ini, saya mengajak komunikasi putri ketiga saya, Zahwa, usia memasuki 8 tahun tentang penggunaan keuangannya hari ini. Seperti biasa, hari ini Zahwa saat berangkat sekolah saya beri uang 10 ribu dengan tujuan penggunaan 5 ribu untuk menabung di sekolah, 5 ribu untuk bekal uang jajan di kantin sekolah. Waktu kelas 1 - 2, anak-anak diberi snack dari sekolah dan tiap bulan setiap anak membayar uang snack tersebut ke sekolah. Namun karena beberapa pertimbangan, akhirnya sekolah memutuskan tidak lagi mengelola snack untuk anak-anak, namun membuka kantin sekolah dan anak-anak boleh dibekali uang jajan harian maksimal 5 ribu. Akhirnya sejak awal kelas 3 ini, Zahwa dibekali uang jajan harian 5 ribu ke sekolah. Selain itu, sekolah pun melatih anak-anak untuk menabung di sekolah dengan besaran maksimal 10 ribu tiap hari. Terkait penggunaan uang jajan hariannya hari ini, saya menanyakan kepada Zahwa berapa uang bekalnya yang dipakai jaj...