Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

CHALLENGE #9, LEVEL #3; MEMBUAT PUDING SUSU SANTAN

Family project hari ini adalah MEMBUAT PUDING SUSU SANTAN. Ide ini datang dari putra ketigaku, Sa’ad, beberapa hari yang lalu. Ba’da maghrib ini saya mulai aktivitas memasak semur telur dan tempe sebagaimana janji malam sebelumnya kepada keempat putra-putriku untuk lauk.makan malam. Sa’ad, Zahwa dan Shafa membantu mengelupasi kulit telur yang sudah direbus. Selain itu, Zahwa membantu menghaluskan bumbu semur telur dan tempe, lalu memasaknya hingga matang. Shafa turut melihat proses pembuatan semur telur dan penasaran ingin ikut mengaduk-aduk semur telur dan tempe yang sedang dimasak di dalam wajan. Alhamdulillah dengan bantuan putra-putriku, proses pembuatan semur telur dan tempe menjadi lebih cepat selesai. Kami sekeluarga pun bisa mencicipinya sebagai lauk makan malam. Selama proses pembuatan semur telur dan tempe, proses pembuatan puding susu santan pun dilakukan. Sa’ad yang memimpin proses pembuatan puding susu santan tersebut dibantu Zahwa dan Shafa. Adapun saya lebih fokus pa...

CHALLENGE #8, LEVEL #3; BELAJAR MENYETIR MOBIL & MEMBUAT CELENGAN

Alhamdulillah telah sampai di hari ke delapan tantangan family project di kelas Bunda Sayang Ibu Profesional. Hari ini ada dua kegiatan family project yang kami jalankan, yakni BELAJAR MENYETIR MOBIL & MEMBUAT CELENGAN. Kegiatan family project yang perrama, yakni belajar menyetir mobil memang tidak langsung melibatkan kami sekeluarga. Pada tahap awal ini kami menargetkan saya dan suami yang belajar menyetir mobil. Alhamdulillah, suami saat ini sedang ada di rumah, pulang dari Rembang, Jawa Tengah beberapa hari yang lalu. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan untuk belajar menyetir mobil setelah lama terputus, lebih setahun lalu.  Meskipun hanya kami berdua yang belajar menyetir mobil ini, namun manfaat dari family project ini justru untuk kepentingan kami sekeluarga, termasuk di dalamnya kepentingan keempat putra-putri saya. Khususnya saat kami harus pergi bersama sekeluarga dengan membawa kendaraan mobil pribadi. Tentunya lebih memudahkan saat saya ataupun suami yang menye...

CHALLENGE #7, LEVEL #3; MEMASAK SEMUR TELUR

Family project hari ini adalah MEMASAK SEMUR TELUR. Ide ini datang dari putra ketigaku, Sa’ad, tatkala maghrib ini minta makan malam dengan semur telur. Permintaan ini ternyata juga disetujui dua putriku, Zahwa dan Shafa. Akhirnya saya dan keempat putra-putri saya sepakat untuk memasak semur telur sebelum makan malam. Kami pun berbagi tugas. Saya merebus 8 butir telur. Putra pertama saya, Mush’ab, bertugas untuk membeli kemiri ke warung sebelah karena di rumah tidak ada persediaan kemiri, juga membeli sabun cuci. Setelah itu, Mush’ab memilih untuk mendokumentasikan kefiatan kami malam ini. Sambil menunggu telur matang, saya menyiapkan 5 siung bawang merah, 3 siung bawang putih, bawang daun dan 3 ½  butir kemiri. Setelah bawang dikelupas kulitnya, saya cuci bersih, lalu saya iris bawang merah. Telur pun matang. Sa’ad, Zahwa & Shafa mengelupasi kulit telur. Setelah itu, Sa’ad membawa ulegan yang telah dicuci. 3 siung bawang putih, 3 ½ kemiri, setengah sendok teh garam dan set...

CHALLENGE #6, LEVEL #3; MENGAJARI SI KECIL BERENANG

Family project hari ini adalah MENGAJARI SI KECIL BERENANG. Ide ini muncul sejak seminggu lalu atas permintaan dua putri kecil kami, Zahwa dan Shafa. Alhamdulillah sang ayah sedang berada di rumah, sehingga sang ayahlah yang bertugas untuk mengajari kegiatan berenang kedua putri kami ini, Zahwa dan Shafa. Dua putra kami pun tidak lupa kami ajak pula. Meskipun keduanya sudah bisa berenang, namun kami menargetkan mereka untuk ikut sebagai wahana olahraga yang berguna bagi kesehatan mereka. Di samping itu, sebagai kegiatan family time kami untuk membangun kebersamaan dan komunikasi produktif menyampaikan berbagai harapan. Sayangnya kedua putra kami tidak mau ikut, meskipun sudah kami motivasi beberapa kali. Akhirnya kami merelakan mereka tidak ikut kali ini, semoga kesempatan berikutnya mereka mau ikut, aamiin . Family project mengajari dua putri kami ini berenang kami targetkan bisa berjalan minimal dua minggu sekali. Harapannya dalam waktu enam bulan, mereka sudah bisa berenang. Be...

CHALLENGE #5, LEVEL #3; SI KECIL MEMASAK

Family project hari ini saya beri tema SI KECIL MEMASAK. Kegiatan ini dimulai saat siang hari putri bungsu saya, Shafa (usia 5 tahun), berinisiatif untuk membuat baklor (martabak telor) mini sendiri dari telur ayam. Ia meminta saya menunjukkan dimana telur ayam disimpan, lalu meminta satu telur ayam saya pecahkan dan saya tuangkan ke dalam mangkuk plastik kecil yang telah ia siapkan. Setelah itu minta saya mengambilkan garam yang saya simpan di bagian atas meja porselen dapur. Telur ayam ia kocok, lalu dituangkan isinya ke dalam wadah cetakan baklor untuk selanjutnya meminta saya memasaknya di atas kompor. Sebelum api kompor dinyalakan, Shafa membubuhi setiap cetakan adonan baklor sedikit garam. Selesai membubuhi semua cetakan adonan baklor dengan garam, Shafa meminta saya menyalakan api kompornya. Saat cetakan adonan baklor mulai mengembang, Shafa meminta saya segera membalikkan setiap cetakan adonan. Saya segera mengikuti petunjuk Shafa… Tapi ternyata saat dibalik, terlambat… sudah ...

CHALLENGE #4, LEVEL #3; JALAN-JALAN KELUARGA

Di hari libur sekolah ini, saya bersama keempat putra-putri saya sepulang saya hadir di seminar pendidikan pada saat dhuhur sepakat untuk mengadakan family project dengan tema JALAN-JALAN KELUARGA. Ide ini tercetus dari putra kedua saya, Sa’ad. Kami semua setuju mengingat satu pekan ini kami belum jalan-jalan bersama sekeluarga. Awalnya Sa’ad mengusulkan jalan-jalannya ke kolam renang. Maksudnya ia ingin mengajak kami berenang. Namun karena hari sudah siang, saya mengusulkan untuk jalan-jalan ke tempat lain yang masih di dalam kota Majalengka. Namun sebelum jalan-jalan keluarga dilaksanakan, saya mengajak keempat putra-putri saya mampir ke tempat seminar untuk membantu panitia mengembalikan peralatan penting yang dipakai acara seminar. Saya meminta mereka membantu mengangkat peralatan itu ke mobil. Mereka pun setuju. Dengan mengendarai mobil pribadi, kami pun mampir ke tempat seminar. Lalu mengangkat peralatan penting ke mobil. Kedua putra saya turut membantu, adapun kedua putri sa...

CHALLENGE #3, LEVEL #3; MEMBUNGKUS KADO

Family project hari ini saya lakukan bersama keempat putra-putri saya. Tema yang kami ambil hari ini adalah MEMBUNGKUS KADO. Ide ini muncul di benak saya dilatarbelakangi oleh rencana saya memberi kado ke teman atas kelahiran putranya yang tertunda lama. Kado tersebut belum dibungkus dengan kertas kado. So, jadilah saya beserta keempat putra-putri saya menjadikan membungkus kado ini sebagai family project kami malam ini. Untuk merealisasikan ide ini, ba’da isya saat saya dan keempat putra-putri berkumpul di ruang keluarga, saya mengajak keempat putra-putri saya untuk membungkus kado untuk teman saya dengan kertas kado. Agar lebih semangat, saya siapkan reward bagi anak yang berhasil melakukan kegiatan membungkus kado ini. Maka dua putra saya dengan antusias bekerja sama membungkus kado yang akan diberikan ke teman saya. Saya sedikit memberi petunjuk untuk menyambung dua kertas kado karena satu kertas kado ternyata masih kurang sedikit untuk membungkus kado tersebut. Tidak sam...

CHALLENGE #2, LEVEL #3; MEMBUAT ES MAMBO SUSU COKLAT

Family project hari ini saya lakukan bersama keempat putra-putri saya. Tema yang kami ambil hari ini adalah MEMBUAT ES MAMBO SUSU COKLAT. Ide ini muncul di benak saya dilatarbelakangi oleh kondisi putri bungsu saya, Shafa, yang sangat menyenangi berbagai macam es, mulai dari es krim, es mambo, es lilin dan es batu pun dilahapnya sampai habis. Shafa pun kadang-kadang masih membeli jajanan es mambo dari bahan yang belum terjamin kualitas gizi dan kesehatannya. Hal ini menyebabkan BAB Shafa hari ini mencret. Saya pun tergugah untuk membuat es mambo sendiri di rumah dengan bahan yang terjamin kualitas gizi dan kesehatannya. So, saya sampaikan ide ini kepada keempat putra-putri saya kematin sebagai family project yang kedua di kuliah Bunda Sayang Ibu Profesional ini. Sebagai penanggung jawabnya adalah saya sendiri sebagai pencetus ide. Untuk merealisasikan ide ini, ba’da maghrib saat saya dan keempat putra-putri berkumpul di ruang keluarga, saya menyiapkan bahan es mambo dari susu bubuk...

CHALLENGE #1, LEVEL #3; MENGHIAS DINDING KAMAR TIDUR

Hari ini merupakan hari pertama pelaksanaan family project keluarga kami di kelas Bunda Sayang Ibu Profesional. Sang ayah masih di luar kota, sehingga dalam pelaksanaannya saya berencana hanya melibatkan saya beserta keempat putra-putri saya (Mush'ab, Sa'ad, Zahwa dan Shafa). Sebenarnya ide family project ini sudah cukup lama, lebih dari sebulan lalu, tercetus ide dari Zahwa, putriku yang ketiga. Ia menginginkan untuk menghias kamar tidurnya yang selama ini ditempati berdua dengan putri bungsuku, Shafa, dengan berbagai gambar dan hiasan yang ditempelkan di dinding. Saat itu saya menyetujuinya dan berjanji untuk merealisasikannya. Namun karena berbagai kesibukan, akhirnya ide family project ini tertunda, belum terealisasi. Semangat merealisasikan ide family project ini kembali bangkit dengan adanya tantangan game level 3 di kelas Bunda Sayang Ibu Profesional ini. Saya berniat ide family project yang tertunda ini saya realisasikan bersama keempat putra-putri saya hari in...

ALIRAN RASA MELATIH KEMANDIRIAN

Malam ini mulai kugoreskan kembali pena di blogku ini setelah dua minggu lalu kuselesaikan 10 hari tantangan melatih kemandirian di kelas Bunda Sayang Ibu Profesional. Selesainya 10 hari tantangan melatih kemandirian, bagiku bukanlah akhir dari sebuah kewajiban. Namun sebuah awal untuk melatih kemandirian pada tahap berikutnya untuk menjadikan diriku dan keempat putra-putriku sebagai pribadi yang mandiri, berani, percaya diri dan tidak bergantung kepada orang lain. Memang bukan hal yang mudah menjalankan peran sebagai single parent selama suami jauh. Sebuah tantangan luar biasa bagiku. Kekhawatiran, kerisauan, bahkan berbagai asumsi ketidakmampuan kerap hadir setiap kali suami akan pergi jauh untuk bekerja di luar kota dalam jangka waktu tertentu. Tuntutan jenis pekerjaan suami mengharuskan kami seringkali harus hidup terpisah dalam jangka waktu tersebut. Ah...rasanya tidak menyenangkan kondisi ini. Kalaulah ada pekerjaan yang cocok bagi suami yang tidak mengharuskan kami hidup te...

CHALLENGE #10; LEVEL #2; TUMBUH DAN BERKEMBANG DALAM KEMANDIRIAN MENUJU KEDEWASAAN & KEMULIAAN HIDUP

Bunda, alhamdulillah telah sampai di tantangan hari ke sepuluh melatih kemandirian anak. Di tengah usaha untuk terus membangun kemandirian keempat putra-putri saya dengan practical life skills,  di samping aktivitas yang sudah terbiasa mereka lakukan pada hari-hari sebelumnya, alhamdulillah hari ini ada beberapa aktivitas baru yang dilakukan kedua putri kecilku atas inisiatifnya sendiri.   Aktivitas Mush’ab hari ini tidak berbeda jauh dengan hari-hari sebelumnya. Di antara aktivitas tersebut adalah di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah, Mush’ab mempersiapkan perlengkapan sekolahnya yang semalam belum sempat ia siapkan karena kecapaian seharian kemarin padat beraktivitas. Setelah itu ia memasukkan pakaian-pakaian kotor ke dalam mesin cuci dan mencucinya. Saat berangkat ke sekolah ia berangkat sendiri dengan mengendarai sepedanya tanpa perlu saya antar. Aktivitas Sa’ad hari ini pun tidak berbeda jauh dengan hari-hari sebelumnya. Sa’ad sebelum pergi bermain, membereska...

CHALLENGE #9; LEVEL #2; 3 CIRI KEMANDIRIAN ANAK

Bunda, alhamdulillah saya telah sampai di hari ke sembilan tantangan melatih kemandirian anak. Di hari ke sembilan ini, tidak banyak perbedaan aktivitas yang dilakukan putra-putriku dengan hari sebelumnya. Putra pertamaku, Mushab, pada pagi hari membantuku belanja membelikan tempe goreng dan bakwan. Kemudian seperti biasa berangkat ke sekolah sendiri dengan naik sepeda. Dan saat jadwal berenang ba'da Jumat, ia berangkat sendiri ke kolam renang dengan naik angkutan umum untuk mengikuti kelas berenang. Adapun putra keduaku, Sa'ad, hari ini membantuku membereskan tempat tidurnya sendiri dan tempat tidur kakaknya. Siang hari ia membantu membelikan bumbu racik di warung sebelah rumah. Dan sore harinya membantu memasukkan motor ke garasi. Putri ketigaku, Zahwa, di pagi hari bisa mandi sendiri, belanja makanan sendiri ke warung, sarapan sendiri, dan sore hari bisa pergi bermain sendiri ke rumah neneknya. Demikian juga putri bungsuku, Shafa, di pagi hari bisa mandi sendiri...

CHALLENGE #8; LEVEL #2; MEMBANGUN KEMANDIRIAN ANAK UNTUK MENGATASI TANTANGAN HIDUP

Orang tua yang selalu menanamkan kemandirian pada anak sejak kecil sesungguhnya telah memberi modal besar pada anak untuk mengatasi masalah hidupnya di kemudian hari. Anak yang terbiasa mandiri sejak kecil tidak mudah menyerah pada tantangan yang dihadapinya. Sebaliknya, ia akan berusaha dengan gigih untuk mengatasi tantangannya terlebih dulu sebelum melibatkan orang lain. Dan pada tantangan hari ke delapan melatih kemandirian anak ini, saya menghadapkan putra-putri saya pada tantangan yang harus diatasinya. Ba'da maghrib ini Mush'ab menghadapi tantangan kehabisan telur goreng sebagai salah satu lauk makan malamnya. Awalnya ia menanti saya --yang sedang sibuk mencuci piring--  untuk memasakkannya telur. Melihat saya masih belum selesai mencuci piring, sementara perutnya sudah lapar, akhirnya tantangan yang dihadapinya ini ia selesaikan dengan memasak telur goreng sendiri. Nah, ini baru anak yang mandiri...! Tantangan lainnya dihadapi putri bungsu saya, Shafa. Pulang sekolah ...

CHALLENGE #7; LEVEL #2; SEMOGA KEPERCAYAAN DIRI & KEMANDIRIANMU TERUS TUMBUH, NAK...!

Bunda, semoga masih bersemangat dalam perjuangan melatih kemandirian putra-putrinya. Di hari ketujuh ini alhamdulillah keempat putra dan putri saya masih terus berlatih melakukan beberapa kegiatan rutin secara mandiri. Bahagianya lagi, selalu ada tambahan kegiatan baru yang dilakukan oleh si bungsu Shafa atas inisiatifnya sendiri. Putra Pertama, Mush'ab (13,5 Tahun) Aktivitas Mush’ab hari ini tidak berbeda jauh dengan hari-hari sebelumnya. Di antaranya adalah di pagi hari ia membereskan tempat tidurnya sendiri. Selesai belajar al-Quran di sore hari, Mush’ab memasukkan pakaian-pakaian kotor ke dalam mesin cuci dan mencucinya, juga membantu saya memasukkan motor ke dalam garasi. Tiga kegiatan ini alhamdulillah tampaknya sudah menjadi kegiatan rutin harian Mush’ab. Putra Kedua, Sa'ad (11 Tahun) Hari ini Sa’ad seperti biasa membereskan tempat tidurnya sendiri. Sore harinya, Sa’ad membantu menutup beberapa jendela rumah, juga memasukkan sepedanya ke dalam rumah. Ba’da maghrib,...