Jam menunjukkan pukul 14.30 WIB ketika di luar rumah hujan turun. Kian lama hujan kian deras, diselingi cahaya kilat dan suara petir menggelegar. Kalaulah bukan demi putri tercintaku yang sedang menunggu dijemput pulang dari sekolah, tentu berat rasanya aku melangkahkan kaki keluar rumah di tengah kondisi hujan lebat dengan udara yang cukup dingin ini. Namun naluri kasih sayang dan tanggung jawabku sebagai ibu mengalahkan apapun tantangan yang datang menghadang. Aku pun segera mengambil jas hujan dan helm, mengenakan keduanya, lalu menyiapkan sepeda motor kesayanganku. Setelah mesin motor kunyalakan, meluncurlah aku di atas kendaraan roda dua itu menembus derasnya butiran air hujan yang turun ke bumi. Angin dan jutaan butiran air hujan menerpa kencang wajah dan tubuhku, menyisakan tetesan-tetesan air hujan yang membasahi wajahku dan membuat basah kuyup jilbab bagian bawahku. Sembilan hari sudah aku mengantar-jemput Zahwa dan Shafa guna belajar di sekolah. Jarak rumah ke sekol...